Menjaga Empati di antara Bencana dan Berita

KBRN, Aceh Tamiang: Penugasan liputan bencana selalu datang tanpa aba-aba. Ia tidak memberi ruang tawar, hanya waktu singkat untuk menyiapkan mental sebelum kaki benar-benar melangkah. 

Bagi jurnalis, kalimat “berangkat sekarang” bukan sekadar perintah kerja. Ia berarti memastikan diri siap melihat kehilangan, sekaligus meyakinkan orang-orang di rumah bahwa semua akan baik-baik saja.

Banjir bandang dan longsor yang menerjang sejumlah wilayah di Sumatra datang dengan kekuatan penuh. Air membawa lumpur, batu, dan batang kayu dan batang pohon, menyapu rumah warga tanpa sisa. 

Seribu lebih korban jiwa dilaporkan meninggal dunia, ratusan lainnya hilang terseret arus. Harta benda lenyap seketika. Lahan pertanian rusak, ternak mati, peralatan kerja yang selama ini menjadi sandaran hidup tak lagi bisa diselamatkan. 

Rekomendasi Berita