KBRN, Atambua: Pelangi muncul karena adanya cahaya matahari dan butiran air hujan di udara. Ketika matahari bersinar setelah hujan, cahaya akan menembus tetesan air dan berubah menjadi berbagai warna. Proses inilah yang membentuk pelangi di langit.
Daerah antara laut dan gunung sering memiliki udara lembap dan hujan ringan. Laut menghasilkan banyak uap air, sementara gunung membantu pembentukan awan hujan. Akibatnya, hujan bisa turun di satu tempat, sementara di tempat lain matahari sudah muncul.
Saat matahari berada di belakang pengamat dan hujan masih ada di depan, pelangi pun terlihat. Area laut yang terbuka membuat cahaya matahari mudah masuk. Gunung di kejauhan menjadi latar yang membuat warna pelangi tampak lebih jelas.
Karena kondisi alamnya saling mendukung, pelangi lebih mudah muncul di wilayah ini. Keindahan pelangi di antara laut dan gunung adalah hasil sederhana dari cahaya, air, dan alam yang bekerja bersama. (NDP)